Tuesday, January 29, 2008

Kenya dan Iraq

Ada perbedaan yang sangat mencolok antara Kenya dan Iraq. Pada saat Iraq diserbu oleh Oom Bush, dikatakan bahwa Iraq tidak demokratis karena dikuasai diktator dan mempunyai senjata pemusnah massal. Tuduhan kedua jelas tidak terbukti, karena pasukan Oom Bush tidak menemukan senjata pemusnah massalnya. Jadi seharusnya tidak ada alasan untuk menyerbu ke Iraq dengan alasan tersebut. Kalau alasan kemanusiaan karena adanya diktator Saddam Hussein, itu berarti memang Oom Bush cemburu berat sama Saddam. Karena diktator atau tidak, itu urusan dalam negeri Iraq. Kalau karena urusan kemanusiaan, mengapa Oom Bush tidak segera menyerbu Kenya dan mengamankan negara tersebut dari kehancuran total.
Ada apa dengan Kenya? mungkin banyak tidak mendengar bahwa Kenya sedang menuju kehancuran. Kerusuhan antar suku terpicu hasil pemilu yang dimenangkan oleh presiden sebelumnya dari suku Kikuyu. Hasil tersebut tidak diakui oleh oposisi dari suku Luo. Pertentangan ini menimbulkan kerusuhan antar suku. Dari www.detik.com hari ini, diberitakan 19 orang suku Luo (11 orang adalah anak-anak sekolah), dibakar hidup-hidup oleh gerombolan suku Kikuyu setelah terjebak dalam sebuah rumah. Ke-19 orang tersebut diketemukan berkumpul dalam satu ruangan dan hangus terbakar hingga tidak dikenali. Selain itu, juga dari detik, kekerasan seksual juga meningkat tajam sejak terjadinya kerusuhan tersebut. Wanita diperkosa pada saat akan buang air kecil di malam hari di kamp-kamp penampungan. Selain itu juga terjadi prostitusi untuk mendapatkan sepotong roti untuk mengganjal perut.
Seharusnya dunia lebih peduli dengan kasus ini, terutama oom Bush. Dari pada menyerbu Iraq, mendingan pasukan AS dikirim ke Kenya untuk mengamankan situasi dan menjaga stabilitas politiknya. Ada kemungkinan, AS takut dengan milisi-milisi berbasis suku di Afrika, sejak kejadian black hawk down di Somalia. Pasukan elit AS dihabisi dengan cara gerilya seperti ketika mereka tidak bisa memenangkan perang Vietnam.
Akan tetapi, yang perlu kita sadari bahwa saat ini Kenya bisa menjadi killing field yang besar karena perang antar suku, pembasmian etnis dan kelaparan. Manusia tidak lebih berharga dari sepotong roti. Sungguh mengenaskan jika hal ini terjadi.

No comments: